Detail Berita

Beranda / Berita / Detail Berita

SMP Muhamadiyah 10 Yogyakarta Audiensi dengan Baznas

Kamis, 2 September 2021 07:52 WIB 0 Komentar 145

SMP Muhammadiyah 10 yogyakarta (Muhdasa) melakukan audiensi secara tatap muka dan terbatas dengan Tim Baznas Kota Yogyakarta untuk mendiskusikan program pengentasan buta huruf al-qur’an dan gerakan filantropi serta penjajakan kerjasama antara kedua lembaga, Balaikota Yogyakarta Rabu (1/09/21).

Muhdasa yang terdiri dari Kepala Sekolah Ibu Esti Priyantini, S.S., M.Pd.BI., Waka Ismuba Bapak Rahmad Fitriyanto, M.Pd.I. beserta Bapak Nasrullah, S.Pd., dan Ibu Dewi Istiqomah, S.E. diterima oleh Ketua Baznas Bapak Drs. H. Syamsul Azhari didampingi Staf Keuangan Bapak Wahyu Tejo Raharjo, S.E. beserta Bagian Pentasyarufan Bapak Drs. Abdus Samik Sandhi dan Bapak M. Fuad.

Ibu Esti Priyantini dalam sambutannnya menyampaikan bahwa Muhdasa memiliki program-program Ismuba untuk membentuk generasi qur’ani yang bertalenta dan berkemajuan, di antaranya ada program pengentasan buta huruf al-qur’an dan gerakan filantropi, beliau menjelaskan bahwa masih banyak siswa muhdasa yang belum bisa membaca al-qur’an, kemudian sedikit pemaparan tentang progress gerakan filantropi yang ada di muhdasa.

Ketua Baznas Bapak Syamsul Azhari merespon dengan baik maksud dan tujuan Muhdasa untuk bersilaturahmi ke Baznas Kota Yogyakarta, bahkan beliau mempersilakan untuk langsung berdiskusi dengan divisi yang terkait untuk program pengentasan buta huruf alqur’an.

Dalam audiensi tersebut Muhdasa lebih memfokuskan untuk pengajuan kerjasama pengentasan buta huruf alqur’an sebagai bentuk kewajiban yang harus dituntaskan sebagai Amal Usaha Muhammadiyah.

“Kami akan menyatukan program muhdasa dengan baznas untuk program baca alquran, sementara akan kita lakukan secara daring, untuk teknis pelaksanaannya akan kami infokan lebih lanjut,” jelas Bapak Samik.

“Untuk program anak asuh sebagai bagian dari gerakan filantropi untuk tahun ini kita belum buka lagi karena anggaran dialihkan untuk anak yatim piatu terdampak covid,” lanjut Bapak fuad.

Lebih jauh, Muhdasa menjelaskan mengenai mekanisme dari pembentukan tim pengentasan buta huruf al-qur’an dimulai dari audiensi, pengajuan SK, sosialisasi, pelaksanaan serta monitoring dan evaluasi yang nantinya akandilakukan dalam proses pelaksanaan program tersebut. 

Muhdasa berharap dengan terbentuknya kerjasama ini dapat mewujudkan pembiasaan hidup islami dan kebermanfaatan umat. (Dee) 


Bagikan ke:

Apa Reaksi Anda?

0


Komentar (0)

Tambah Komentar

Agenda Terbaru
Prestasi Terbaru