Muhdasa School of Talent
Unen-unen atau Ungkapan yang sederhana dalam bahasa Jawa terutama di kalangan bagi orang Jawa biasanya merupakan ungkapan yang sering terjadi dengan nyata. Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru dimana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya. Ungkapan juga dapat diartikan gabungan dua kata atau lebih yang digunakan seseorang dalam situasi tertentu untuk mengkiaskan suatu hal. Ungkapan terbentuk dari gabungan dua kata atau lebih. Dalam hal ini ungkapan Jawa Alok melok berarti Alok berarti menilai sesuatu barang atau seseorang dengan sesuka hati kita yang kita mau, baik itu menilai kebaikan seseorang ataupun menilai keburukan seseorang. Akan tetapi yang biasa orang lakukan adalah menilai keburukan atau kejelekan orang lain dengan cara mengungkapkan suatu kata sesuka hati kita pada orang yang kita maksud. Tanpa kita sadari orang yang mengumpat, mengolok-olok pasti suatu saat akan melakukan apa yang diolokkan. Misalnya ada tetangga kaya dan tetangga yang sederhana, tetangga kaya mengolok keluarga yang sederhana “Kae saben dina direwangi nyurung ngobag bakso yo ora mundhak apa-apa”. Suatu saat si tetangga yang kaya dengan usahanya warung makan yang begitu laris hanya dalam waktu yang singkat bisa menyamai keluarga yang diejeknya tadi.
Bisa jadi akibat perbuatan itu mendapatkan balasannya karena doa-doa yang teraniaya sungguh makbul. Atau bisa juga karena kesombongan dan keangkuhan yang membuatnya lalai untuk berkaca diri. Tidak sengaja usaha yang dijalankan dengan bersusah payah, tiba-tiba habis tak bersisa. Seperti makna yang tersirat tersebut, hakekatnya semua manusia tidak memiliki hak untuk melecehkan orang lain, karena dia sendiri penuh dengan keburukan. Boleh jadi saat ini menurut orang kita adalah orang yang baik, eh ternyata ada aib yang masih tertutupi oleh Tuhan. Maka mawas diri adalah lebih baik daripada menunjuk orang lain karena kelemahannya.Maka dari itu berhati-hatilah dalam berbicara atau mengucapkan sesuatu.
Oleh:
Nurani Handayani, M.Pd.
Komentar (0)